Gabah Kering Siap Giling – Proses pasca panen padi merupakan proses penting untuk meningkatkan kualitas hasil pertanian seperti halnya gabah. Dengan proses dan teknologi yang baik maka kualitas hasil panen juga akan terjaga dengan baik.
Tanaman padi yang baru dipanen, gabahnya biasanya memiliki kadar air sekitar 22% – 25% dan dengan nilai kadar air yang masih setinggi itu akan membuat gabah sulit untuk pecah dan terkelupas. Perontokan gabah setelah dipanen biasanya dilakukan dengan alat atau dengan cara manual dipukulkan di papan yang bercelah untuk melepaskan gabahnya.
Dari kedua proses tersebut biasanya akan mengurangi hasil panen antara 5% – 8%, oleh karena itu perontokan sebaiknya dilakukan menggunakan alat perontok semi mekanis (pedal threser) atau perontok mekanis (power threser) dan gabah di tahap ini disebut dengan Gabah Kering Panen (GKP).
Agar gabah siap digiling maka kadar airnya harus dikurangi lebih dahulu dengan cara dikeringkan pada sebuah lantai jemur. Lantai ini merupakan lantai semen yang dibagian tengahnya dibuat agak tinggi dengan saluran air untuk mencegah berkumpulnya air hujan.
Gabah Kering Siap Giling
Lantai ini biasanya diberi alas terpal atau tikar agar gabah tidak terkena panas langsung dari lantai semen, selain itu terpal juga berguna untuk memudahkan untuk pelipatan apabila sewaktu – waktu terjadi hujan. Penjemuran ini dilakukan hingga kadar air mencapai 14% dan gabah hasil proses ini disebut Gabah Kering Giling (GKP). Untuk memastikan kadar air GKP ini sesuai biasanya akan diukur menggunakan alat ukur kadar air atau moisture meter.
PROSES PENGGILINGAN
Sebelum digiling maka gabah ini harus dibersihkan dari kotoran seperti jerami, kerikil, tanah, dll agar tidak mengurangi kapasitas giling dan merusak alat penggilingan itu sendiri. Proses penggilingan ini dibagi dalam beberapa tahap yaitu :
1. Proses pecah kulit / sekam gabah
Mesin pemecah kulit sering disebut huller atau husker dengan bahan baku input ke mesin ini adalah gabah kering giling dan keluarannya disebut dengan beras pecah kulit. Mesin rubber roll ini menggunakan tipe dimana prinsip kerjanya adalah memecah kulit gabah dengan cara memberikan tenaga tarik. Tegangan tarik ini disebabkan karena kecepatan putar yang berbeda dari dua silinder karet yang berhadapan dan proses ini menghasilkan persentase gabah terkupas, beras patah dan beras menir tergantung dari kerapatan dari settingan kelenturan silinder karet ini.
2. Proses penyosohan beras pecah kulit
Selanjutnya beras pecah kulit akan dimasukkan ke dalam mesin sosoh / mesin pemutih yang akan mengikis aleuron (kulit ari). Di mesin ini Aleuron akan menjadi dedak sedangkan bulir gabahnya akan menjadi beras putih.
3. Grading (pemisahan ukuran beras)
Bahan baku beras putih hasil sosoh perlu dipisahkan lagi berdasarkan ukurannya. Proses pemisahan ini akan menghasilkan beras kepala (utuh) dan beras patah atau beras menir. Pemisahan ini juga digunakan untuk menentukan harga jual beras di pasaran.