Pasca Panen Kedelai – Teknik penanganan pasca panen kedelai merupakan faktor yang sangat penting untuk menjaga produktifitas kedelai pada musim tanam berikutnya. Teknik penanganan ini meliputi dari mulai waktu panen hingga kedelai sampai proses tahap akhir. Kualitas hasil tanaman yang bagus merupakan salah satu efek dari penggunaan teknik penanganan yang baik.
- Pemanenan
Pemanenam kedelai waktunya sangat dipengaruhi oleh varietas kedelai apa yang ditanaman. Kedelai yang masih muda dan kecil sebaiknya tidak dipanen karena masih terlalu cepat dan justru akan menurunkan kualitas kedelai tersebut. Hal ini akan membuat kedelai memiliki daya simpan yang singkat. Ciri yang paling mudah untuk menentukan kedelai dapat dipanen adalah warna daunnya yang mulai menguning dan rontok sedangkan batangnya akan berwarna coklat terkadang pecah.
- Penentuan masa panen
Panen kedelai sendiri dilakukan bila kedelai mengandung kadar air yang kurang dari 30% karena pemanenan saat kadar air masih tinggi justru akan mengakibatkan butir kedelai keriput dan juga menurunnya mutu kedelai. Kadar air kedelai yang direkomendasikan adalah sekitar 17% hingga 20% yang merupakan waktu panen terbaik karena saat itu lahan mulai mengering.
- Teknik pemanenan
Pemanenan kedelai sendiri hanya dapat dilakukan dengan tangan atau secara manual, yaitu dengan cara mencabut tanaman atau memotong tanaman. Apabila tanah yang digunakan adalah tanag gembur yang berpasir maka teknik mencabut dapat dilakukan, namun teknik ini kurang dianjurkan karena dapat merusak rhizobium. Teknik memotong merupakan teknik yang biasa dilakukan karena lebih efisien waktu dan bintil dalam akar tidak ikut tercabut.
- Pengangkutan
Pengangkutan kedelai dilakukan dengan cara mengikat kedelai lebih dahulu yang kemudian akan ditumpuk dengan menempatkan tali di bawahnya. Setelah itu kedelai akan dibawa ke tempat penyimpanan untuk diolah lebih lanjut.
- Pengeringan
Setelah kedelai sampai di tempat penyimpanan kemudian kedelai akan dikeringkan untuk menurunkan kadar air pada kedelai. Hal ini penting untuk menjaga mutu kedelai, dalam skala besar petani atau pengepul biasanya akan menggunakan alat ukur kadar air atau moisture meter untuk memastikan kadar air ini sesuai.
- Perontokan
Proses perontokan ini dilakukan untuk memisahkan biji kedelai dengan kulit pada bagian luarnya yang dapat dilakukan dengan cara memukul atau menggunakan mesin. Bila perontokan dilakukan dengan cara memukul maka pemukulan dilakukan menggunakan kayu yang dilapisi karet untuk mencegah hancurnya biji kedelai.
Namun cara tersebut membutuhkan waktu yang lama berbeda bila menggunakan alat mekanik, power tresther yang akan lebih efisiensi dalam hal waktu. Namun yang harus diperhatikan disini adalah kedelai sudah dalam kadar air yang kecil atau kering untuk mencegah pecahnya biji kedelai.
- Sortasi
Proses sortasi ini dilakukan untuk memisahkan kedelai yang berkualitas baik dengan yang berkualitas buruk. Hal ini bertujuan untuk menjaga keseragaman mutu kedelai, selain itu sortasi juga dilakukan untuk memisahkan ukuran kedelai.
- Penyimpanan
Setelah semua proses tersebut selesai maka kemudian kedelai akan dimasukkan ke dalam karung atau goni untuk kemudian disimpan. Penyimpanan juga harus memperhatikan suhu dan kelembaban ruangan penyimpanan.